Mencari sebuah perubahan itu tak mudah begitu pula untuk mendapatkan perubahan itu perlu sebuah perjuangan, pengorbanan dan adaptasi. Terbiasa hidup dengan suasana tenang, udara segar tanpa asap2 karbon, penuh keteraturan dan tanpa hiruk pikuk bakal menjadi sebuah catatan sejarah penting bagi gw. Oh ya, coba deh kembali ke catatan gw tentang sebuah negeri di selatan indonesia ini. Green Stone City ... Kota hijau yang dilengkapi dengan fasilitas yang sangat memadai dan serba gratis bagi penghuninya dan jika dibandingkan dengan kota2 di luar sana yang harus dibayarkan dengan kocek sendiri...Sebuah tempat dimana gw telah hidup dalam kandungannya selama 7 tahun, maka apakah saat ini adalah sebuah kelahiran prematur...???
Tetapi hidup adalah sebuah pilihan, maka pilihan itu harus dijalani. Sebuah peradaban baru sudah terhampar, kaki siap dilangkahkan...
Gerombolan monyet2 yang biasanya setiap hari pasti ditemui akan berubah menjadi tebaran orang2 yg berjalan cepat dan terlihat sibuk dikejar waktu dan kemacetan. Pohon2 hijau dan hutan belantara akan tergantikan dengan gedung2 tinggi dan padatnya lalu lintas. Suara auman truk2 raksasa penggali bumi akan berubah menjadi sebuah keheningan di dalam sebuah kubikus terbatas yang hening bak tak berpenghuni dan suara burung2 akan tergantikan dengan alunan suara pengamen jalanan...
Tapi inilah pilihan labirin2 kehidupan yang tumbuh bergelantungan di kaki2 langit. Semoga ini adalah tangan2 kuat dan kokoh yang sukses meraih dan menggenggam erat bak gurita2 samudera.
Meninggalkan sebuah peradaban surga dunia demi mendapatkan sebuah warna kehidupan dan ... karena warna ... dunia itu indah dan berkesan ...
Jakarta I will come soon ...
Gerombolan monyet2 yang biasanya setiap hari pasti ditemui akan berubah menjadi tebaran orang2 yg berjalan cepat dan terlihat sibuk dikejar waktu dan kemacetan. Pohon2 hijau dan hutan belantara akan tergantikan dengan gedung2 tinggi dan padatnya lalu lintas. Suara auman truk2 raksasa penggali bumi akan berubah menjadi sebuah keheningan di dalam sebuah kubikus terbatas yang hening bak tak berpenghuni dan suara burung2 akan tergantikan dengan alunan suara pengamen jalanan...
Tapi inilah pilihan labirin2 kehidupan yang tumbuh bergelantungan di kaki2 langit. Semoga ini adalah tangan2 kuat dan kokoh yang sukses meraih dan menggenggam erat bak gurita2 samudera.
Meninggalkan sebuah peradaban surga dunia demi mendapatkan sebuah warna kehidupan dan ... karena warna ... dunia itu indah dan berkesan ...
Jakarta I will come soon ...
Ayo ke Bandung aja bang Nit Not..
ReplyDeleteHehe.. *Bandung rada adem lagi akhir2 ini*
Bandung bakal jadi tempat maen terdekatku...apalagi kalo ada hiking lagi mas Aan...ikut deh..wkwkk.... :22:
ReplyDeletewah... pindah yah mas..
ReplyDeletegreen stone city itu tempat yang asik yah mas nitnot..
ngiler liat tempatnya..
selamat bertugas..
iya pindah tugas mas arman ... kapan ya bisa kopdar makassar lagi... :20:
ReplyDeletehahaaa...every beginning is difficult, mas...but I believe that u can do it....hahahaa
ReplyDeletesmangat mas...akan kau temukan lalu lalang org mnggendong etawah di kotamu yg baru...hahaa
ayooo...kapan jogja dapat giliran??^_=
hahahaaa...etawah gendong ntar ta bawain ke jogja deh....wkwkwkk...
ReplyDeleteanother adventure for kang nitnot..tapi kali ini hutan belantara beton yang ditemui :D
ReplyDeletebener mas todi....hutan beton... :35:
ReplyDeletepuitis sekali...hehe
ReplyDeleteselamat datang di jakarta ya... :D
ReplyDeleteWah asik tuh, dari Jakarta kan bis itu bisa kemana2, Bandung, Bogor, Banten.. :)
ReplyDeletemas i one ...wkwkwkk...sekali2 gak papa lah..:46:
ReplyDelete@ finnie ...makasih...
ReplyDelete@ clara ...iya mba jadinya ntar jalan2 terus aku ...hehehehee...
mungkin ini yang disebut socrates (iya gak yah???) 'keluar dari zona nyaman yang ditawarkan dunia'
ReplyDeletekeren loh mas nitnot,. kapan-kapan aku jugak pengen kayak gitu *tapi gak di jakarta kali yaaa :)
mari padatkan jakarta...
ReplyDelete:))
pindah ke jakarta nih ceritanya
ReplyDeleteMalang aja mas.. tidak se malang namanya
ReplyDeletemba armae...bisa dikatakan begitu mba...hehehee...
ReplyDeletemba susie : kita ramaikan jakrta yang sudah padat merayap ini...wkwkwkkk...
mba lidya ... iya nie...berubah status anak hutan jadi anak kota...wkkwkk..
hatilangit...mau ke malang cuman yg ada ya di jakarta..wkwkk...
Wooow ayoo aku tunggu dengan penuh kebahagiaan kawanku, hehe. Kalau sudah di jakarta jangan lupa main ke bandung, pasti disini bisa menemukan suasana senyaman Green Stone Citymu itu hehe. Oia aku si lebih setuju keluar kotak, hehe...
ReplyDeleteAyooo jangan lupa bawa rumput dari sana ya, lahiran disini aja haha :))
mas helmy..insyaallah kl ada umur panjang bisa ketemu dunk....amien amien ya rabb.
ReplyDeleteKapan ke Kaltim? :D
ReplyDeleteqefy : wakakakkk....bawa rumput buat lahiran..hahahaa...kuk ya kayak etawah...hahaa..
ReplyDeletetia sip2...jangan lupa traktirannya ya...heheee...
kakaakin : maunya sih mba..tapi...:D
hahaha juragan monyet eh salah, juragan cat mutasi juga hihihiih, mas nitnot akhirnya pindah juga di kota paling macet di indonesia, macet akan orang-orang sibuk yang bekerja di pencakar langit.. dulu saya pernah ngelamar PKL di CIlandak loh tapi gagal hihihi ^_^
ReplyDeletewkwkk....tapi sekarang udah menikmati pekerjaan saat ini kan mas aul...insya Allah dimana saja kita bekerja disitu ada berkahnya...amiin...ayuk ngelamar ke cilandak lagi...dont give up...
ReplyDeleteaku suka hdup di desa kak,,,hehe :17:
ReplyDeletehany...iya saya juga...:24:
ReplyDeleteKe jambi aja bang, he he he
ReplyDeletewkwkk...maunya mas sekalian jalan2...hehee...
ReplyDeleteok nak, selamat menjalani hidup baru :)
ReplyDeletesemoga sukses, terus berkarya. ok
heheee...thnx mas dhedi...
ReplyDeletemet hidup yang baru...salam persahabatan...
ReplyDeleteterima kasih,,,,,
ReplyDeletesemoga sukses selalu
ReplyDelete