Saturday, 28 January 2012

Kispen : Suara Makam

Setiap hari aku didatangi...mmh...rasanya ingin berada dalam kesunyian...berikan sehariiii saja aku beristirahat...biarkan aku disinari matahari hanya sehari tanpa kehadiran mereka atau hanya diguyur hujan sehari tanpa kehadiran mereka...tanpa ada jejak2 kaki yg melangkahiku dan tanpa menambah penghuni dalam daerah kekuasaanku...mmh...dan nyatanya mereka datang tanpa mengenal musim...

Hari ini kembali mereka datang bergerombol dan menginjak2 tempatku...huffh.... Bukannya mengeluh..sudah cukup aku diperdengarkan suara2 jeritan kesakitan dan juga rongga2 panas dalam daerahku...ingin rasanya aku merinding tapi tak bisa...jeritan yang kemudian terdengar saat para kerabat meninggalkannya, bunyi pecut berapi, bunyi gemeretak tulang belulang... dan hanya aku yg menemani menjadi saksi...

Mungkin saja di tempat lain tak seramai tempatku atau bahkan lebih ramai dikunjungi...tapi aku mesti yakin kalau mereka datang karena sebuah kehendak...bukan kemauanku...mereka datang karena sebuah daun yang gugur di taman keabadian-Nya, pertanda sebuah nyawa menghilang dari dunia ini. Aku tak bisa menolak kedatangan mereka karena aku juga sama seperti mereka...walaupun mereka diciptakan berbahan diriku...dan aku hanyalah .... tanah ...disebuah bidang pemakaman...

15 comments:

  1. dan kita akan dikembalikan kesana,
    penjabaran yang apik

    ReplyDelete
    Replies
    1. semoga kisah yg diceritakan suara makam itu tidak menimpa kita...suara penuh jeritan kesakitan para penghuninya...

      Delete
  2. Aku merinding bacanya. Manusia tidak pernah mampu menangguhkan kematian dan mempercepatnya. Maka mengingat kematian dan berakrab2 dengan makam mengkin membuat kita sejenak tersadar dan terhenyak dari kesiaan di dunia...

    ReplyDelete
    Replies
    1. urusan dunia terkdang terasa seperti urusan yg sangat penting dan tak ada yg mengalahkan..padahal masih ada kehidupan yg lebih kekal lagi setelah ini, maka mari kita saling mengingatkan mumpung masih ada waktu...

      Delete
  3. Replies
    1. asik kalo dibaca pas lampu padam adek inuy...hehehee...

      Delete
  4. merinding tia bacanya,semua kita akan menuju kesana,tinggal menunggu waktu saja.

    ReplyDelete
  5. Harus bersiap siaga menyambut kematian...agar kita selamat dunia akhirat ^_^

    ReplyDelete
  6. Semoga kita diberi keselamatan didunia dan di akhirat

    ReplyDelete