#Buuu…masak
apa hari ini…#Buuu…lihat kaos kaki aku gak buu…#Buuu…nanti ambil rapot
aku ya…# Buuu…aku sakit…#Buuu…minta uang jajannya…#Buuu…anterin ke
sekolah ya…
Sahabat tiara, sudah berapa banyak kalimat yang kita awali dengan
kata “Buu” sejak terlahir ke dunia ini? Tak terbayangkan begitu banyak
permintaan dan pengharapan kita tertuju pada sosok seorang ibu dan
pastinya sungguh sudah sangat banyak permintaan-permintaan kita yang
dipenuhi oleh sang ibu. Mulai dari permasalahan yang bersifat materi
maupun moril, ibu akan selalu menjadi orang pertama yang tampil
memberikan bahunya untuk sang anak bersandar. Sosok ibu bak seperti
karang, terlihat kokoh dan tegar saat diterpa ombak, tahan terhadap
berbagai macam cuaca, hujan dan terik matahari namun di lain sisi
menjadi tempat berlindung para biota laut di sekitarnya.
Bila kita simak kembali proses pembentukan mutiara, ketika ada
benda asing yang masuk kedalam cangkang kerang, maka kerang akan
melakukan pertahanan dengan mengeluarkan cairan nakreas dan pada
akhirnya menjadi cikal bakal mutiara. Sahabat tiara, kerang bagaikan
sosok seorang ibu … saat ada permasalahan-permasalahan yang muncul maka
akan dipecahkannya hingga masalah terselesaikan dan bahkan menjadi indah
(baca : mutiara), lihatlah mutiara, indah bukan ? dan siapa yang tahu seberapa besar benda asing itu masuk dan menyakitkan sang kerang ?
Bagi yang masih ditemani oleh ibu dan kasih sayangnya, mari jangan
sia-siakan, tetap berikan yang terbaik buat sang ibu karena kesabaran
dan pengorbanannya melayani kita dari kecil. Mungkin saat ini kita harus
berganti peran menjadi sosok bunda yang dulu.. melayani dengan penuh
kesabaran….Sahabat tiara, sadarkah kita…mungkin saat ini ibu kita sedang
memulai proses dari bisa menjadi tidak bisa… dari ingat menjadi pelupa,
gesit menjadi lambat, sehat menjadi sakit-sakitan dan berkurang
pendengarannya. Papahlah sang ibu, tuntunlah sang ibu, berbicara lebih
pelan agar didengar dan dipahami beliau…
Bagi yang saat
ini sudah tidak bersama sang ibu lagi…tetaplah panjatkan doa bagi sang
ibu. Doa kita bagaikan air pemberi dahaga bagi beliau di alam sana.
Buatlah ibu tetap senang walaupun sudah berbeda kehidupan dengan kita.
Tetap tunjukkan bakti kita pada sang ibu dengan selalu memanjatkan doa
pada almarhumah.
“Apabila seseorang mati, seluruh amalnya akan terputus kecuali 3
hal: sedekah jariyah, ilmu yang manfaat, dan anak sholeh yang
mendoakannya.” (HR. Muslim 1631, Nasai 3651, dan yang lainnya).
Mari sama-sama kita ucapkan rasa terima kasih kita pada ibunda tercinta kita
Terima kasih ibu…
kasihmu indah seperti mutiara
dan kasihku akan selalu hadir padamu…
Tulisan ini juga dapat anda temukan di http://tiaramodis.com/blog/kasih-ibu-laksana-mutiara
No comments:
Post a Comment