Wednesday 20 July 2011

pejamkan matamu...

Dua mata ini masih saja bertahan, padahal jam dinding berwarna merah di sampingnya sudah menunjukkan hampir jam 12 malam. Matanya masih bisa terbuka walaupun memerah...badannya pegal tetapi masih kuat duduk berjam jam...kakinya yang terkadang terasa kesemutan karena duduk bersila tapi seakan mati rasa...dan tangannya masih saja menghentakkan tuts2 keyboard laptop...mengapa ya semua anggota badannya masih begitu siaga ???

Seharian otaknya dipaksa berputar...raga terasa letih begitu juga pikiran...semua fokus pada satu kata ... #performance#... wuihh ... hingga nyaris melupakan seteguk air ... ckckk ... kasihan tubuhnya ... seandainya bisa berteriak...bakal membuat kaca2 pembatas gedung megah di sekelilingnya retak...seandainya tubuhnya mempunyai tangan2 lain ... bakal menggedor2 dada nya untuk menyadarkan sang pemilik raga ....

Entah sebuah siklus telah dilalui ... dan mungkin saja karena seharian tak ada kebebasan yang dirasakannya ... sedetik diwaktu malam terasa sangat berharga untuk sebuah kebebasan ... bebas menikmati waktu dengan kesenangannya ... dan ... sekelilingnya sudah terasa sepi...ini sudah melewati batas normal seorang insan untuk raganya ... dia perlu istirahat dan bernapas ... lepas dari segala aktifitas apapun ... diluar kebebasan menikmati waktu dalam kesadaran ...

Dan diserahkan kehidupannya pada sang pencipta ... karena hening akan membawanya dalam alam bawah sadar ... lepas dari dunia nyata ... selamat tidur kawan .... nitnot ....

Monday 18 July 2011

Pengamen adalah harta....

Siapa sangka bakal bertemu pengamen jalanan lagi.... ya.... orang lain mungkin istilahnya bakal berbeda...siapa sangka bisa bertemu presiden...menteri...dll... tapi kalo gw pengamen adalah sebuah sudut kehidupan berbeda yang menyimpan potensi besar...mereka adalah harta yang hanya karena ekonomi...perawakan..dandanan...sehingga mereka menjadi orang2 tersisih...

Seminggu yang lalu setelah 7 tahun tidak pernah mendengar suara pengamen jalanan jakarta...akhirnya kembali bisa menikmati sebuah ciri ibukota ini...berawal dari kawasan cilandak menuju bekasi sempat didendangkan lagu2 kehidupan khas bang Ebiet G Ade...wuihh...suaranya khas sekali dan sangat nyaman didengar...aku yakin masih banyak pengamen2 jalanan bersuara emas...dan aku yakin tidak semua pengamen adalah preman....mereka keras karena keadaan tetapi nurani masih tetap tersimpan...

Coba saja seandainya mereka bermodal, penampilan mereka keren... mungkin tidak akan jauh berbeda nasibnya dengan para selebriti kita...bisa jadi dalam benak mereka untuk bisa bertahan sehari saja dengan makanan secukupnya sudah cukup berarti bagi mereka...tak sampai berpikir untuk masa depannya....

Seandainya ada stasiun tv yang menggelar lomba khusus bagi para pengamen berpotensi, gw dukung abis deh ...... :D

Pengamen bersuara emas selalu kunanti di bus ibukota...