Sunday 1 February 2015

Kasih ibu laksana mutiara

berbakti-kepada-orang-tua#Buuu…masak apa hari ini…#Buuu…lihat kaos kaki aku gak buu…#Buuu…nanti ambil rapot aku ya…# Buuu…aku sakit…#Buuu…minta uang jajannya…#Buuu…anterin ke sekolah ya…

Sahabat tiara, sudah berapa banyak kalimat yang kita awali dengan kata “Buu” sejak terlahir ke dunia ini?  Tak terbayangkan begitu banyak permintaan dan pengharapan kita tertuju pada sosok seorang ibu dan pastinya sungguh sudah sangat banyak permintaan-permintaan kita yang dipenuhi oleh sang ibu. Mulai dari permasalahan yang bersifat materi maupun moril, ibu akan selalu menjadi orang pertama yang tampil memberikan bahunya untuk sang anak bersandar. Sosok ibu bak seperti karang, terlihat kokoh dan tegar saat diterpa ombak,  tahan terhadap berbagai macam cuaca, hujan dan terik matahari namun di lain sisi menjadi tempat berlindung para biota laut di sekitarnya.

Bila kita simak kembali proses pembentukan mutiara, ketika ada benda asing yang masuk kedalam cangkang kerang, maka kerang akan melakukan pertahanan dengan mengeluarkan cairan nakreas dan pada akhirnya menjadi cikal bakal mutiara.  Sahabat tiara, kerang bagaikan sosok seorang ibu … saat ada permasalahan-permasalahan yang muncul maka akan dipecahkannya hingga masalah terselesaikan dan bahkan menjadi indah (baca : mutiara), lihatlah mutiara, indah bukan ? dan siapa yang tahu seberapa besar benda asing itu masuk dan menyakitkan sang kerang ?

panjatkan doaBagi yang masih ditemani oleh ibu dan kasih sayangnya, mari jangan sia-siakan, tetap berikan yang terbaik buat sang ibu karena kesabaran dan pengorbanannya melayani kita dari kecil. Mungkin saat ini kita harus berganti peran menjadi sosok bunda yang dulu.. melayani dengan penuh kesabaran….Sahabat tiara, sadarkah kita…mungkin saat ini ibu kita sedang memulai proses dari bisa menjadi tidak bisa… dari ingat menjadi pelupa, gesit menjadi lambat, sehat menjadi sakit-sakitan dan berkurang pendengarannya. Papahlah sang ibu, tuntunlah sang ibu, berbicara lebih pelan agar didengar dan dipahami beliau…
Bagi yang saat ini sudah tidak bersama sang ibu lagi…tetaplah panjatkan doa bagi sang ibu. Doa kita bagaikan air pemberi dahaga bagi beliau di alam sana.  Buatlah ibu tetap senang walaupun sudah berbeda kehidupan dengan kita. Tetap tunjukkan bakti kita pada sang ibu dengan selalu memanjatkan doa pada almarhumah.

“Apabila seseorang mati, seluruh amalnya akan terputus kecuali 3 hal: sedekah jariyah, ilmu yang manfaat, dan anak sholeh yang mendoakannya.” (HR. Muslim 1631, Nasai 3651, dan yang lainnya).
Mari sama-sama kita ucapkan rasa terima kasih kita pada ibunda tercinta kita
Terima kasih ibu…
kasihmu indah seperti mutiara
dan kasihku akan selalu hadir padamu…

Tulisan ini juga dapat anda temukan di http://tiaramodis.com/blog/kasih-ibu-laksana-mutiara

No comments:

Post a Comment